Senin, 02 April 2018

Teks Ulasan Cerita Pendek yang berjudul Gadis Kecil Beralis Tebal Bermata Cemerlang Karya A. Mustofa Bisri

Nama   : Anggita Ikko Nur Nugraheni
NPM   : 16410127
Kelas   : PBSI 4C

Teks Ulasan Cerita Pendek yang berjudul Gadis Kecil Beralis Tebal Bermata Cemerlang Karya A. Mustofa Bisri

            Pada awalnya saya sebelum membaca cerita pendek ini, saya tertarik dengan judulnya. Cerpen ini berjudul Gadis Kecil Beralis Tebal Bermata Cemerlang Karya A. Mustofa Bisri. Menurut saya, cerita ini berkisah tentang gadis yang memiliki alis tebal dan mata cemerlang. Digambarkan seorang gadis lucu yang dimaksud penulis pada cerpen ini. Namun tafsiran saya tidak semua benar. Setelah saya mulai membacanya, ternyata ada beberapa yang benar.
            Dikisahkan tokoh Aku yang bertemu seorang gadis beralis tebal dan bermata cemerlang di sebuah stasiun. Kali pertamanya tokoh Aku melihat gadis itu dari jendela kereta api menjelang keberangkatannya dari stasiun S ke kota J.  Tokoh Aku sangat penasaran dengan apa yang terjadi dengan gadis itu. Gadis itu terus memandanginya. Dan mereka pun saling memandang. Namun gadis itu tidak tersenyum sama sekali. Ia tidak mengekspresikan apa-apa.
            Wajah gadis itu terngiang-ngiang sampai tokoh Aku keretanya berangkat. Segala aktivitas yang ia lakukan tak lepas dari bayangan wajah gadis itu. Sampai tokoh Aku mulai berpikir, anak siapakah gadis itu? Mengapa dibiarkan sendiri di stasiun? Tokoh Aku merasa mungkin gadis itu adalah seorang pemulung. Namun nampaknya bukan, karena pakaiannya baik-baik saja. Nampaknya dari keluarga berada.
            Peristiwa semacam ini bisa juga terjadi di kehidupan zaman sekarang, mungkin bisa jadi gadis itu adalah seorang anak yang hilang. Dari kepolosannya, mukanya tidak melukiskan kesedihan atau kebahagiaan. Mungkin saking lamanya gadis itu hilang. Tetapi dugaan-dugaan saya itu pun belum tentu benar.
            Menurut saya, hal seperti yang diceritakan di awal cerita seharusnya tidak terjadi. Di mana ada seorang gadis yang ada di stasiun sendiri. Apalagi usianya masih kecil dan dibiarkan sendiri. Saya bingung dengan apa yang terjadi dalam cerita pendek ini.
            Dalam perjalanan menaiki kereta, akhirnya tokoh Aku sampai di kota J. Namun bayangan wajah gadis itu tidak pernah hilang dari benak tokoh Aku. Lalu akhirnya, tokoh Aku menaiki taksi menuju rumah sahabatnya. Sahabatnyan ini telah berjanji untuk mengenalkan tokoh Aku dengan adiknya yang cantik.
            Sahabatnya itu bernama Sahlan. Sahlan tinggal di kawasan padat penduduk. Rumahnya masuk-masuk gang. Rumahnya sangat sederhana seperti rumah-rumah yang lain. Dalam peristiwa ini juga sangat umum ditemui di masyarakat. Di mana banyak rumah-rumah yang berada di kawasan padat penduduk dengan akses jalan yang sangat sulit. Rumahnya pun dengan bangunan yang sederhana.
            Sesampainya tokoh Aku di rumah Sahlan, seperti tamu yangt bertamu di rumah orang lain, tokoh Aku ditawari dan diberi suguhan seolah raja. Karena ada pepatah “Tamu adalah Raja”. Namun Sahlan terlihat gugup, karena ia terlihat bolak-balik keluar masuk rumah untuk mengambil suguhan hidangan; seperti kue, rokok, hingga menawari tokoh Aku untuk mandi agar badannya kembali segar setelah melakukan perjalanan panjang.
            Tokoh Aku sangat penasaran dengan sosok dik dari Sahlan. Apalagi ketika tokoh Aku mandi, ia mendengar ada suara merdu menyanyikan lagu india. Tokoh Aku berpikir bahwa adik Sahlan mungkin bisa jadi cantik karena suaranya yang merdu. Padahal pada zaman sekarang belum tentu orang yang memiliki suara merrdu itu berwajah cantik.
            Namun hal yang paling membuat saya terkejut adalah ketika Sahlan memperkenalkan sosok perempuan itu ketika ia makan bersama tokoh Aku. Pada bagian ini tokoh Aku juga melihat wujud dari perempuan bersuara merdu yang menyanyikan lagu India tadi. Ternyata mukanya sama dengan seorang gadis beralis tebal dan bermata cemerlang yang ia temui di Stasiun.
            Sahlan memperkenalkan perempuan itu sebagai istrinya. Sontak tokoh Aku terkejut. Bagaimana bisa wajah istri sahabatnya sama dengan gadis yang ia temui di stasiun. Memiliki alis tebal dan bermata cemerlang, serta senyumnya yang manis.
            Sahlan bercerita tentang istrinya yang cantik itu. Istrinya tidak pernah berbicara sama sekali. Istrinya lebih sering  berkomunikasi dengan isyarat mata. Dan anehnya lagi, Sahlan juga bercerita kalau ia bertemu istrinya di stasiun yang sama dengan tokoh Aku.
            Gadis itu bernama Shakila yang sekarang menjadi istri Sahlan. Mukanya sangat mirip dengan gadis yang tokoh Aku temui di stasiun. Bahkan tokoh Aku sempat mengira bahwa mungkin itu adalah adik Sahlan atau bahkan anak dari Shakila. Namun Shakila terlalu muda untuk memiliki anak.
            Sahlan lebih sering memperkenalkan istrinya dengan sebutan adik. Istrinya yang jarang berbicara itu lebih sering menggunakan matanya. Mukanya sangat mirip dengan gadis yang tokoh Aku temi di stasiun.
            Pada akhir cerita, tokoh Aku tidak terlalu memperhatikan apa yang diceritakan Sahlan kepadanya. Karena tiba-tiba bayangan gadis beralis tebal dan bermata cemerlang itu datang dihadapannya dan menganggu konsentrasinya.

            Dalam cerita pendek ini, saya belum menemukan apa maksud dari cerita ini. Mengapa gadis yang ditemui tokoh Aku di stasiun sama dengan wajah istri dari sahabatnya sendiri. Apakah gadis itu nyata atau sekadar bayang-bayang saja? Ataukan gadis itu kembar atau mungkin gadis yang ditemui tokoh Aku adalah istri dari sahabatnya itu? Saya pun belum menemukan jawabannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar